PALANGKA RAYA – Seorang gadis muda di Palangka Raya berinisial Bunga (24) meluapkan kekesalannya kepada Cak Sam setelah mantan kekasihnya, Kumbang (23), tak kunjung melunasi utang sebesar Rp8,3 juta yang dipinjam setahun lalu untuk membeli sepeda motor.
Ironisnya, setelah beberapa kali penagihan, Kumbang justru memblokir semua akses komunikasi dengan Bunga dan bahkan menyebarkan cerita negatif tentang dirinya ke orang-orang terdekat.
“Awalnya dia janji melunasi dalam waktu delapan bulan. Tapi ternyata menunggak lebih dari enam bulan, alasannya tak punya uang. Saat saya tagih, saya malah diblokir dan dituduh macam-macam,” ujar Bunga saat menceritakan kepada Cak Sam.
Bunga juga mengaku telah mencoba menghubungi keluarga dan teman kerja Kumbang yang berada di Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas. Bahkan ia sempat mengunggah postingan di media sosial demi mencari keberadaan mantan pacarnya tersebut.
Kumbang kemudian membuka blokir dan berjanji mencicil utangnya. Ia juga menawarkan solusi menjual sepeda motor yang dibeli dari uang pinjaman tersebut. Namun, setelah motor dikirim ke Palangka Raya dan diletakkan di mess kerjanya tanpa pemberitahuan lebih lanjut, motor tersebut tidak bisa dinyalakan. Bunga pun diminta mengganti aki motor itu sendiri.
Setelah mencoba berkali-kali, termasuk melacak keberadaan Kumbang lewat aplikasi “Find My Device”, Bunga tetap tak mendapat kejelasan. Kumbang kembali memblokir komunikasi, bahkan terhadap keluarga dan teman-teman Bunga.
Merespons keluhan itu, Cak Sam akhirnya memfasilitasi mediasi secara virtual antara Bunga dan Kumbang melalui panggilan video WhatsApp. Mediasi itu pun membuahkan hasil.
Setelah diberikan pemahaman dan pembinaan, disepakati bahwa motor akan diperbaiki hingga bisa digunakan kembali, kemudian dijual. Jika harga jual motor tak mencukupi nominal utang, maka sisanya akan dibayar Kumbang secara tunai.
Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya tanggung jawab dalam hubungan sosial dan finansial, sekaligus contoh baik bahwa mediasi damai bisa menjadi solusi terbaik dalam konflik personal. (rzl)