PALANGKA RAYA –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di Kota Palangka Raya untuk mewaspadai potensi suhu panas ekstrem yang mencapai 35 derajat Celsius dalam beberapa hari ke depan.
Fenomena ini terjadi akibat kondisi cuaca yang cerah tanpa banyak tutupan awan, sehingga sinar matahari langsung memanaskan permukaan bumi. Menurut BMKG, kondisi tersebut dipengaruhi oleh peralihan musim dari kemarau ke penghujan yang menyebabkan radiasi matahari meningkat signifikan di siang hari.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa secara klimatologis, wilayah Kalimantan Tengah sebenarnya telah memasuki musim hujan.
“Saat ini sudah masuk musim hujan. Penentuan musim hujan tidak ditentukan dari seberapa sering hujan turun, melainkan dari akumulasi curah hujan selama tiga dasarian atau sekitar 30 hari,” kata Ihsan, Prakirawan Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangka Raya, Kamis (16/10).
Ia menjelaskan, suhu panas yang dirasakan masyarakat disebabkan oleh kondisi tutupan awan yang relatif sedikit. Hal ini memungkinkan proses penyinaran matahari berlangsung optimal dan langsung memanaskan permukaan bumi.
“Suhu udara yang terasa panas diakibatkan karena tutupan awan yang relatif sedikit, sehingga radiasi matahari langsung mencapai permukaan tanpa banyak hambatan,” jelasnya.
Berdasarkan prediksi Outgoing Longwave Radiation (OLR), kondisi langit cerah dan minim awan ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga 18 Oktober 2025, dengan potensi tutupan awan yang rendah di wilayah Kalimantan Tengah.
“Hasil pengamatan menunjukkan, suhu maksimum dalam sepekan terakhir berkisar antara 31°C hingga 35,8°C, dengan puncak panas terjadi dalam beberapa hari terakhir,” tambahnya.
Dengan suhu yang mencapai lebih dari 35 derajat Celcius, BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan, menjaga asupan cairan tubuh, serta menghindari aktivitas berat di bawah terik matahari.
“Kami menyarankan masyarakat untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung, banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi, serta tetap memperhatikan kondisi tubuh,” sambungnya.
Meski kondisi ini masih tergolong dalam batas normal untuk wilayah tropis, masyarakat tetap diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak panas ekstrem, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
BMKG juga mengingatkan bahwa potensi perubahan cuaca bisa terjadi sewaktu-waktu. Warga diminta untuk terus memantau pembaruan informasi prakiraan cuaca melalui kanal resmi BMKG. Zal